Cari Blog Ini

Minggu, 16 Juni 2013

SIPILIS / RAJA SINGA


Penyakit raja singa adalah sejenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri spirochaeta pallida yang sekarang lazim disebut treponema pallidum. Bakteri ini berbentuk spiral berwarna putih dan lekas mati diluar tubuh manusia. Penularannya sebagaian besar terjadi melalui hubungan kelamin. Penyakit kelamin jenis gonore (dikenal di Indonesia dengan nama kencing nanah atau raja singa) kemungkinan akan segera menjadi jenis penyakit yang kebal pengobatan antibiotika. 
 
Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
 Klasifikasi berdasarkan penyebaran penyakit yaitu :
1. Sifilis didapat (acquired syphilis) : penyebaran yang terjadi akibat kontak seksual langsung, transfusi darah atau kontak dengan jaringan yang terinfeksi.
2. Sifilis congenital (congenital syphilis) : sifilis yang terjadi akibat infeksi Treponema yang berasal dari ibu yang terinfeksi sifilis primer atau sekunder, jarang infeksi laten. Infeksi dapat terjadi pada tahap atau usia kehamilan manapun.

Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.

Merupakan penyakit menular seksual yang ditandai dengan fase aktif dan diikuti dengan fase laten.

1. Masa inkubasi : masa inkubasi terjadi selama 2-6 minggu. Setelah masa itu akan timbul lesi primer disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening (Limfadenopati) regional.
 2. Tahap sekunder : ditandai dengan lesi kulit secara general atau menyeluruh dan limfadenopati yang juga general.
3. Tahap laten : tahap ini terjadi selama beberapa tahun atau dekade.
4. Tahap tersier : tahap ini terjadi pada 1/3 kasus yang tidak ditangani. Gejala yang timbul yaitu destruksi kulit, muskuloskelet, dan lesi parenkima, aortitis, dan kelainan saraf.

 Sebuah konferensi para pakar mikrobiologi di Inggris akan mengumumkan peringatan terbaru terkait upaya penyembuhan penyakit kelamin yang diisebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae ini pada Selasa (23/4/2013). Penyakit kelamin menjadi ancaman serius dalam upaya kesehatan dunia. Sebab, menurut PBB, setidaknya aktivitas seksual tak aman saat ini telah menyebabkan penyebaran penyakit kelamin hingga seratus juta kasus lebih secara global setiap tahun. Seorang pakar mikrobiologi asal Inggris,

Professor Cathy Ison, akan menjadi pembicara dalam konferensi tersebut dan menyatakan akan menyerukan pada berbagai otoritas kesehatan dunia agar melakukan berbagai tindakan pencegahan penyebaran penyakit kelamin, sementara penelitian mencari terobosan pengobatan terbaru dilakukan. Professor Ison akan menyerukan agar upaya pencegahan penyebaran gonorrhea dilakukan dengan kampanye seks aman dan pemeriksaan rutin. Dengan demikian, diharapkan penyebaran gonorrhea setidaknya dapat diikuti dengan temuan pola pengobatan baru untuk menggantikan metode antibiotika yang sudah tak mempan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar